Bagikan Yuk Artikelnya :
"Sampai saat ini (Selasa, 26 Mei 2020) belum terbukti mayat bergelimpangan di Indonesia. Yang sudah terbukti hidup rakyat kecil tambah susah dan masyarakat kelas atas pun hidup dalam ketakutan. Negarawan pusing Bansos banyak yang tidak tepat sasaran dan APBN tidak mencukupi untuk menanggung rakyat yang #DiRumahAja. Masalah yang lebih parah kita tidak tahu pasti akan sampai kapan Virus Covid-19 terus ada. Kita sudah ikhtiar #StayAtHome lebih dari 2 bulan. Sekarang saatnya ayo kita belajarlah hidup damai dengan Covid-19 dan katakan #IndonesiaTerserah dan kembali aktivitas #NewNormal."
Sampai saat ini di Indonesia kita tercinta ini tidak ada mayat bergelimpangan dalam artian harfiah yang sebenarnya. Meskipun kasus Covid-19 terus bertambah jumlah tingkat kematian tidak signifikan jika dibandingkan dengan kasus positif (6,1% Indonesia dan 6,5% Global Dunia) menurut Sumber Terpercaya situs covid19.go.id.
Pemerintah sudah berusaha membendung Covid-19 dengan cara sederhana berupa himbauan sampai terbilang "extream" yaitu PSBB atau istilah yang lebih dulu populer "Lockdown". Kita katakan esktrim karena kebijakan ini membuat banyak pihak menderita, masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaan dan pemasukan, pemerintah banyak mengeluarkan APBN yang terbatas untuk menangani Covid-19 baik berupa Bansos, Program Kartu Pra Kerja, dll.
PSBB menimbulkan keresahan dan membuat masyarakat kecil yang mencari nafkah dengan mengaharuskan mereka keluar rumah jadi sulit, karyawan banyak di PHK. Masyarakat yang dikatakan mampu pun tetap hidup dalam ketakutan.
Jika anda memiliki pertanyaan atau ingin berkomentar tentang artikel ini silahkan disini
Video Terkait