Bagikan Yuk Artikelnya :
Perang Melawan Covid-19 adalah Nyata
Perang Melawan Covid-19 itu nyata senyata perang melawan Belanda atau Jepang zaman dulu. Korbanya banyak dan parahnya Indonesia belum bisa menang di wilayah mana pun melawan Covid-19. Sialnya lagi perang ini belum kelihatan ujungnya karena Covid-19 tidak bisa diajak negosiasi.
Strategi PSBB atau Lockdown itu bukanlah senjata ampuh. Kita sudah melakukannya lebih dari 6 bulan. Hasilnya rakyat eknominya juga ikut-ikutan terancam. Perusahaan banyak merumahkan karyawannya akibat PSBB. Masyarakat yang usaha di jalanan terancam tidak bisa kerja dan tidak bisa memberi nafkah ke keluarganya.
Pemerintah sudah triliunan mengeluarkan anggaran bantuan langsung untuk membantu dampak PSBB. Hasilnya korban tiap hari meningkat bahkan record demi record angka korban tercipta. Petugas Medis yang merupakan garda terdepan sudah ratusan yang meninggal. Orang yang paling mengerti dengan musuh saja banyak jadi korban karena musuh tidak terlihat dan diperparah oleh korban OTG. Sehingga sulit mengidentifikasi musuh ada dimana.
Dalam strategi perang dokter/tenaga medis bukan orang yang harus berperang digarda depan. Mereka adalah pasukan healing yang adanya di belakang. Berkerja yang tanpa resiko untuk diri mereka. Kenapa harus seperti itu? Karena jumlah mereka sedikit.
Lalu siapa yang harus di garda depan?
Jika anda memiliki pertanyaan atau ingin berkomentar tentang artikel ini silahkan disini
Video Terkait